Ceker Mercon Bang Gendut Bogor
![]() |
Foto bersama Bang Gendut |
Ceker
& Sayap Bang Gendut didirikan oleh bapak Sakti Alamsyah sekitar 3 tahun
lalu, tepatnya pada tahun 2012. Ternyata beliau adalah mantan dosen disalah satu universitas ternama di Bogor. Bisnisnya bermula dari kesukaannya mengkonsumsi ceker
dirumah. Setiap membeli ceker dipasar selalu saya yang mengolahnya, mulai dari
memberi bumbu sampai menjadi makanan siap santap. Disamping itu, beliau suka
untuk membawa ceker buatannya ke kampus dan mempersilahkan rekan dosen maupun
mahasiswa untuk mencicipi masakannya itu. Ternyata dia memperoleh respon
positif atas ceker buatannya tersebut. Mulai dari situ pak Sakti baru terpikir
kenapa tidak mencoba untuk menjual ceker saja. Dengan keberanian dan segala
resiko yang ada pak Sakti memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya itu dan
beralih untuk membuka usaha tersebut. Padahal rector dari universitas tersebut
memberikan surat SK dari rector untuk melanjutkan sekolahnya untuk mengambil
gelar S2, namun dia memutuskan untuk tidak mengambil tawarannya tersebut. Saat
ditanya lebih dalam kenapa dia lebih memilih untuk membuka usaha ketimbang
menjadi seorang dosen. Alasannya adalah beliau menginginkan kebebasan dalam
bekerja dan ingin mempunyai pegawai.
![]() |
Ceker Mercon Bang Gendut |
![]() |
Sayap Mercon Bang Gendut |
![]() |
Menu Ceker Mercon Bang Gendut |
![]() |
Ceker dan Sayap Mercon Bang Gendut |
![]() |
Sambal Mercon Ala Bang Gendut |
Memulai
bisnis benar-benar dari bawah adalah yang dilakukannya. Bagaimana tidak, dia
tidak langsung membuka restoran/ menyewa tempat dengan karyawan yang banyak untuk
menjual ceker tersebut. Melainkan memulai menjual ceker sendirian dengan
menggunakan mobil. Gengsi, jabatan, malu semuanya ditanggalkan demi berjalannya
bisnis ini. Sistemnya adalah mangkal
atau ngetem suatu tempat, tepatnya di Talaga Kahuripan (sebelum Parung, arah ke
Sawangan). Kurang lebih selama 3 bulan dia berjualan dengan menggunakan mobil
dan akhirnya usaha yang dilakoninya mengalami
kemajuan. Akhirnya pak Sakti memutuskan untuk menyewa tempat didaerah
Tajur dan bertahan selama 3 bulanan. Lalu membuka 2 cabang yaitu di jalan
Semeru dan Cimanggu, kira-kira bertahan
selama 7-8 bulan. Ditambah lagi cabang ke 3 yang berlokasi di jalan Padjajaran.
Setelah 2 minggu buka di jalan Padjajaran, bisnis ceker bang gendut mengalami
peningkatan yang sangat signifikan dikarenakan ada stasiun TV yang meliput
usahanya tersebut dengan pembawa acara Tya Aristiya, dilanjutkan dengan Edwin,
Adit Kribo, dll. Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 9 kali bisnis cekernya
diliput oleh stasiun TV dan 5 tabloid. Namun, yang menarik disini adalah Bapak
Sakti tidak pernah mengundang stasiun TV untuk meliput bisnisnya, melainkan
justru beliau yang ditelfon untuk dilakukan peliputan. “Uang dari mana kalau saya ngundang mereka”,
ujar beliau. Sejak dari situlah bisnis cekernya menjadi booming dan dikenal banyak orang.
Tempat terakhir yang baru dibuka, sekaligus tempat yang saya kunjungi
ini berada dipusat jajaran serba ada (pujasera) berlokasi di jalan Dramaga.
Sedangkan ceker yang berlokasi dijalan Semeru dan Cimanggu ditutup karena suatu
alasan. Alasannya adalah pemilik tempat tersebut kurang open-minded alias tidak
bisa mendengarkan aspirasi dari tenant-tenant yang ada.
Detail Usaha
Locations :
Jl. Raya Dramaga (Sebelah Giant Dramaga)
![]() |
Ceker Mercon Bang Gendut Jl. Raya Dramaga |
![]() |
Ceker Mercon Bang Gendut Jl. Raya Dramaga |
Jl. Pajajaran No. 21 C Bogor (Sebrang Mc.D Lodaya)
0852-8839-0999 / 0877-7090-4343
Opening
time
11.00 am – 21.00 pm (Setiap Hari Buka)
Target
market
SES B , profesi SMA – Mahasiswa.
Hal
yang menarik adalah ternyata sebagian besar sekitar 60% pengunjung ceker bang
gendut didominasi oleh wanita yang menyukai pedas loh.
Promotion
Twitter
adalah salah satu media pemasaran yang digunakannya. Mulai dari 0 sampai
sekarang 2600 followers didapat tanpa membeli followers karena bagi beilau
percuma saja jika banyak followers namun fiktif orangnya. Rata-rata
pelanggannya berdomisili didaerah JABODETABEK. Semua komunikasi dilakukan
menggunakan twitter secara aktif, sampai ada pelanggan yang bertanya “bang,
ceker masih ada ga?”, beliau dengan senang hati membalas setiap tweet atau
pertanyaan yang diajukan. Admin account twitternya tersebut langsung dipegang
oleh beliau.
Setiap seminggu sekali bang gendut membuat kuis di
twitter seputar menu dan 3 pemenang akan diberikan hadiah makan gratis. Menu
yang diberikan gratis bervariasi (minimal 2-3 menu) misalkan minggu ini ceker
saus tiram, besok sayap asam manis, dll.
Selain
itu pada hari-hari tertentu juga suka diadakan promo agar konsumen tertarik
untuk berkunjung. Contoh : Pada 17 agustus, bagi pengunjung yang menggunakan
baju dengan unsur merah-putih akan dapat gratis..
Jika anda ingin mendapatkan promo menarik dari ceker bang gendut. Bisa di follow twitternya di @CekerBangGendut
Differensiasi
Differensasi
atau yang membedakan usaha beliau dengan yang lainnya adalah sudah banyak usaha
makanan yang makanan dengan berbasis daging. 3 tahun lalu ceker ini masih
dibuang-buang oleh banyak orang. Nah dari situ bahan yang dianggap tidak
berguna itu sayap manfaatkan mulai dari ceker, sayap, usus, kulit ayam goreng,
dll. Namun, semenjak bisnis saya diliput di TV, ceker ini sekarang menjadi
bahan yang diperebutkan.
Kompetitor
Ada 3
kompetitor yang mengikuti jejak usaha ceker miliknya. Namun, sekarang hanya
tersisa 1 yaitu Ceker Neng Jebret yang merupakan satu kawan perkumpulan dengan
bang gendut. Kompetitor tidak menjadi halangan bagi dia karena “yang penting rasa kan beda”, ujarnya.
Harga
Harga
1 porsi ceker juga terbilang cukup murah, yaitu Rp 15.000. Sedangkan untuk
makanan lainnya dimulai dari Rp 10.000 – Rp 30.000 untuk harga termahalnya.
Capacity
and Peak time
Ceker
Bang Gendut di Jalan Dramaga dapat menampung sekitar 70 orang. Tanggal merah
dan sabtu-minggu adalah puncak keramaian pengunjung, terutama sekitar jam 3
sore- 8 malam.
Story
Harapan
bang gendut adalah konsumen yang datang akan kembali lagi dikemudian harinya.
Hal utama yang selalu diperhatikan adalah citra rasa dan kualitas dari makanan yang
dijual. “Pengennya si konsumen ketagihan, kan kalo ketagihan bakal
balik lagi hahaha, ujar pak Sakti. Sedangkan pengalaman yang ingin
diberikan kepada konsumen adalah sensasi kelezatan resep ceker mercon ala bang
gendut yang membuat lidah anda tergoda sampai menjadi terbayang-bayang
dipikiran. Selama 3 tahun dia menjual ceker belum ada satupun yang complain
sakit perut karena pedas yang ditawarkan. Hal itu bisa terjadi karena cabai
yang digunakan merupakan cabai yang
berkualitas dan fresh yang dipilih dari sumber yang terpercaya. Oleh karena itu
bagi kalian yang menyukai pedas tidak perlu takut untuk mencobanya ya. Namun,
jangan khawatir bagi yang tidak menyukai pedas karena cabai dapat disajikan
terpisah. Konsistensi pedas yang ditawarkan juga sangat dipertahankan meskipun
harga cabai sering kali naik-turun seiring waktu. Prinsip yang dipegang beliau
adalah lebih baik saya menaikkan sedikit harga ketimbang saya harus mengurangi
kualitas rasa yang diberikan.
Logo Ceker
Mercon Bang Gendut
![]() |
Logo Ceker & Sayap Mercon Bang Gendut |
Kalau
diperhatikan logo yang dijadikan gambar brand usahanya tersebut merupakan representasi
wujud diri bang gendut itu sendiri yang memiliki badan gendut yang sedang
memegang ceker dan sayap ditangannya. Uniknya sampai tompel yang ada diwajah
asli bang gendut juga ditaruh pada gambar tersebut. Beliau bercerita bahwa awalnya
mau membuat logo tersebut dia bercermin dahulu pada sebuah cermin, sehingga
mendapatkan ide membuat ikon dibawah ini.
Pengunjung
Bapak
budi adalah salah satu pengunjung yang saya wawancarai untuk diminta
pendapatnya tentang ceker mercon bang gendut. Beliau berdomisili di daerah
Bogor dan tinggal tidak jauh dari tempat makan tersebut (Pujasera). Kebetulan
pada saat itu dia dan istrinya sedang kelaparan sehingga memutuskan untuk
mencari makan didaerah tersebut, sekaligus arah pulang ke rumah. Mereka tau ada
pusat jajanan serba ada didaerah tersebut, namun tidak mengetahui bahwa ada
ceker bang gendut.
“Kalau
cekernya worth-it”, ujar beliau setelah menghabiskan makanan yang dibelinya
tersebut. Menurutnya ceker bang gendut mempunyai citra rasa yang enak, bahkan ini merupakan salah satu ceker terenak yang
pernah dicoba selama ini. Ukuran enak menurut beliau adalah bumbu yang
meresap ke dalam ceker. Ekspektasi beliau terhadap ceker yang akan dicoba
adalah biasa saja, namun setelah mencoba ternyata diluar ekspektasi beliau.
Saat ditanya apakah dia ingin balik lagi ke tempat ini, istri beliau langsung
sontak menjawab “oh iya tentu mau cobain yang saus padang”, sedangkan bapaknya
menjawab “kalau saya mau cobain sayapnya”. Menurut mereka secara keseluruhan
terkesan dengan makanan yang ditawarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar